Pendidikan Abad ke-21
Pendidikan abad 21 - Dunia saat ini berada pada abad ke-21, abad yang sudah tidak muda lagi bagi kehidupan manusia. Abad ini ditandai dengan kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam bidang teknologi informasi komunikasi. Oleh karena itu, kehidupan pada abad ini sudah berubah secara total dibanding abad-abad sebelumnya. Abad di mana terjadi perkembangan yang sangat pesat pada berbagai aspek kehidupan, terutama pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) akan berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, baik positif mupun negatif.

Berbagai peristiwa yang terjadi di belahan dunia, dapat dilihat pada saat bersamaan di negara lain, termasuk di Indonesia. Istilah dunia dalam genggaman sudah menjadi kenyataan sehingga wilayah, kondisi dan waktu bukan merupakan penghalang. Hal tersebut menjadikan penyebaran informasi berlangsung secara cepat bagaikan kilat yang menyambar, melalui perangkat media sosial yang hampir dimiliki oleh semua lapisan masyarakat, tidak terkecuali siswa Sekolah Dasar (SD). Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan melalui peningkatan mutu pendidikan.
Perkembangan dan kemajuan IPTEK yang sangat pesat juga berpengaruh pada bidang pendidikan, sehingga pendidikan yang dilaksanakan juga harus menyesuaikan dengan kemajuan tersebut. Pendidikan abad ke-21 merupakan sistem pendidikan yang berusaha untuk memenuhi semua kebutuhan manusia yang hidup pada abad tersebut. Pendidikan abad ke-21 bertujuan untuk menciptakan insan yang kritis dalam intelektual, kreatif dalam pemikiran, etis dalam pergaulan, dan berkarakter dalam kehidupan (Abidin, 2015). Pendidikan abad ke-21 menurut Bialik, Fadel, Trilling, Nilsson, dan Groff (2015) harus memenuhi empat komponen, yaitu pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), karakter (character), serta metakognisi (metacognition).
Berdasarkan gambar tersebut, pengetahuan (knowledge) yang harus dipelajari terdiri dari dua jenis, yaitu pengetahuan tradisional dan pengetahuan modern. Pengetahuan tradisional meliputi matematika, bahasa, dan sebagainya, sedangkan pengetahuan modern meliputi robotik, kewirausahaan dan sebagainya. Keterampilan yang harus ditanamkan meliputi kreativitas, berpikir kritis, komunikasi dan kolaborasi. Sementara itu karakter yang harus tanamkan meliputi perhatian (mindfulness), rasa ingin tahu (curiosity), keberanian (courage), ketahanan (resilience), etika (ethics), dan kepemimpinan (leadership).
Hal yang hampir sama dikemukakan Jerald (2009) bahwa pengetahuan dan keterampilan yang harus ditanamkan dalam pendidikan abad ke-21.
Terdapat tiga komponen yang harus ditanamkan, yaitu pengetahuan dasar (foundational knowledge), literasi (literacies), dan kompetensi (competencies). Pengetahuan dasar yang harus ditanamkan meliputi pengetahuan dan keterampilan akademik (academic knowledge and skills), matematika (math), membaca dan menulis (reading and writing), sains (science), kewarganegaraan (civic), dan sebagainya. Literasi yang harus dikembangkan meliputi kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademik untuk menghadapi tantangan dunia nyata, misalnya berhitung (numeracy). Sementara itu kompetensi meliputi kemampuan untuk menerapkan keterampilan, literasi, dan kapasitas lain agar lebih sukses dalam berbagai aspek kehidupan.
Sementara itu, dalam American Association of School librarians (2009), disebutkan bahwa pembelajaran di abad ke-21 telah mengambil dimensi baru dengan ekspansi informasi eksponensial, peralatan yang selalu berubah, semakin meningkatnya teks digital, dan tuntutan yang terus meningkat untuk selalu berpikir kritis dan kreatif, komunikasi, kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan bekerja sama, serta dapat mengembangkan keterampilan, sikap, dan tanggung jawab yang tinggi. Selain itu, semua siswa harus dapat mengakses informasi yang bermutu dari berbagai sumber,
serta kemampuan untuk memahami informasi tersebut untuk menarik kesimpulan atau untuk menciptakan pengetahuan baru.
Selanjutnya, dalam Partnership for 21st Century Skills and National Science Teacher Association (2009) disebutkan bahwa mata pelajaran inti dan tema pembelajaran abad ke-21.
Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa mata pelajaran inti (core subjects) dan tema pembelajaran abad ke-21 meliputi kecakapan hidup dan karier (life and career skills), keterampilan dan inovasi pembelajaran (learning and innovation skills), keterampilan informasi, media, dan teknologi (information, media, and technology skills).
Sementara itu, dalam Partnership for 21st Century Skills dan National Science Teacher Association (2009) diuraikan bahwa kemampuan dan keterampilan yang sangat penting pada abad ke-21 meliputi: inovasi dan kreativitas, keterampilan berpikir kritis dan kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berkomunikasi dan kolaborasi, literasi informasi, literasi media, literasi ICT, feksibilitas dan kemampuan beradaptasi, inisiatif, keterampilan hidup sosial, lintas budaya, produktivitas dan akuntabilitas, serta memiliki kemampuan dalam kepemimpinan dan bertanggung jawab.
1. Kreativitas dan Inovasi (Creativity and Innovation)
Kemajuan zaman menuntut semua orang agar lebih kreatif dan inovatif. Hanya orang-orang kreatif dan inovatif saja yang dapat menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman, sehingga tidak tergerus oleh roda kehidupan yang semakin berat.
2. Keterampilan Berpikir Kritis dan Kemampuan Memecahkan Masalah (Critical Thinking and Problem Solving)
Berpikir kritis merupakan elemen penting pada semua aspek kehidupan, terutama dalam rangka menghadapi kemajuan yang terjadi pada zaman modern seperti sekarang ini. Berpikir kritis pada abad ke-21 digambarkan sebagai kemampuan untuk merancang dan mengelola proyek, kemampuan dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan yang efektif dengan menggunakan berbagai alat dan sumber daya yang tersedia. Berpikir kritis mengharuskan siswa untuk memperoleh, memproses, menafsirkan, merasionalisasi, dan menganalisis secara kritis sejumlah informasi yang berasal dari berbagai sumber, di mana informasi tersebut sering tidak semuanya sesuai dengan kebutuhan. Kemajuan dalam bidang teknologi, khususnya teknologi informasi sangat mendukung proses berpikir kritis seseorang, terutama ketika digunakan untuk menciptakan pengalaman belajar yang autentik dan relevan yang memungkinkan siswa menemukan, membuat, dan menggunakan pengetahuan baru (Towards Defining 21" Century Competencies for Ontario, 2016).
3. Komunikasi (Communication)
Komunikasi merupakan hal yang penting untuk memperoleh informasi dari orang lain atau menyampaikan informasi yang dimiliki kepada orang lain. Komunikasi efektif sangat diperlukan dalam pembelajaran agar guru dapat menyampaikan materi dengan benar. Komunikasi efektif dapat dilakukan baik secara lisan maupun tulisan, bergantung pada situasi dan kebutuhan. Para ilmuwan mengomunikasikan hasil penelitian yang mereka lakukan dalam berbagai cara, seperti secara lisan, tertulis, matematis, dan grafis, Melalui pengomunikasian tersebut, hasil-hasil penelitian yang diperoleh dapat diduplikasi, dikonfirmasi, dan dikemukakan oleh orang lain.
4. Kolaborasi (Collaboration)
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup menyendiri tanpa bantuan orang lain. Dalam proses pembelajaran, kerja sama dibutuhkan untuk memperoleh informasi atau pengetahuan yang dibutuhkan. Kerja sama dapat dilakukan dalam pembelajaran secara klasikal, namun akan lebih efektif apabila pembelajaran dilakukan secara berkelompok, dengan jumlah anggota kelompok antara tiga sampai lima orang.
5. Literasi Informasi (Information Literacy)
Pesatnya perkembangan teknologi informasi komunikasi menyebabkan berbagai informasi dapat diperoleh dengan mudah dan murah baik informasi dari dalam maupun dari luar negeri. Dengan kemajuan tersebut, peristiwa apa pun yang terjadi dapat diketahui pada saat bersamaan di negara mana pun. Tidak semua informasi yang diperoleh merupakan informasi yang benar, terkadang informasi tersebut salah atau bohong (hoax), sehingga setiap siswa harus memiliki literasi informasi. Literasi informasi dalam konteks pembelajaran melibatkan penilaian kredibilitas, validitas, dan reliabilitas informasi, termasuk metode dan sumber informasi tersebut. Dengan demikian, informasi yang diperoleh benar merupakan informasi yang tepat dan dibutuhkan.
6. Literasi Media (Media Literacy)
Sama halnya seperti informasi, media juga mudah dan murah diperoleh pada zaman modern seperti sekarang. Oleh karena itu, setiap siswa harus memiliki literasi media agar media yang diperoleh tepat sesuai dengan kebutuhan.
7. Literasi ICT (Information and Communications Technology Litaracy)
Telepon genggam (handphone/hp) dan komputer pada zaman sekarang bukan merupakan barang aneh dan mewah. Hampir semua orang sudah memiliki hp dan komputer, baik anak-anak maupun orang dewasa. Hp dan komputer sekarang ini sudah dianggap sebagai kebutuhan primer karena manfaat yang besar dari peralatan tersebut. Hp yang digunakan para siswa sekarang merupakan hp pintar (smartphone) sehingga tidak hanya digunakan untuk menelepon, tetapi dapat digunakan untuk kepentingan lain seperti untuk mendengarkan musik, menonton film, membuka file, menulis, dan sebagainya. Demikian pula halnya dengan komputer, yang dahulu hanya untuk menulis, kini memiliki fungsi lain yang disesuaikan dengan kemajuan zaman. Dampak dari hal tersebut, semua informasi dapat diperoleh melalui hp dan komputer sehingga setiap siswa harus memiliki literasi ICT.
8. Fleksibilitas dan Kemampuan Beradaptasi (Flexibility dan Adaptability)
Zaman yang terus berubah dengan sangat cepat menuntut setiap siswa agar lebih fleksibel dan mudah beradaptasi dengan siapa pun, kapan pun dan di mana pun. Kemampuan ini harus ditanamkan pada siswa sejak dini agar kelak saat menjadi dewasa lebih fleksibel dan lebih mudah beradaptasi dengan orang lain. Kemampuan beradaptasi ini tidak hanya dengan setiap manusia, tetapi juga dengan kemajuan teknologi atau dengan suasana kehidupan baru.
9. Inisiatif (Initiative)
Pembelajaran yang dilakukan harus dapat memupuk dan mengarahkan para siswanya agar dapat melaksanakan pembelajaran seumur hidup. Dengan terjadinya kemajuan zaman, setiap orang dituntut untuk lebih berinisiatif dalam hal apa pun agar dapat menyesuaikan diri dengan kemajuan tersebut. Termasuk melalui pengamatan yang cermat dan mencoba berbagai hal sebagai cara untuk mencari jawaban atas pertanyaan, serta mengembangkan berbagai solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Keterampilan Sosial dan Lintas Budaya (Social dan Cross-Cultural Skills)
10. Keterampilan sosial dan lintas budaya sangat penting bagi siswa dalam pembelajaran karena dalam pembelajaran, terlebih dalam kehidupan, melibatkan banyak jenis pekerjaan, serta melibatkan laki-laki dan perempuan dari berbagai usia, latar belakang, kemampuan ekonomi, sosial, dan sebagainya.
11. Produktivitas dan Akuntabilitas (Productivity dan Accountability) Standar etika yang tinggi dan sifat kolaboratif dalam pembelajaran dapat mempromosikan harapan untuk meningkatkan akuntabilitas dan produktivitas. Para ilmuwan menggunakan berbagai alat dan instrumen untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menghasilkan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan untuk memenuhi harapan.
12. Kepemimpinan dan Tanggung Jawab (Leadership dan Responssibility) Setiap orang harus memiliki jiwa pemimpin dan memiliki rasa tanggung jawab baik.
Hal senada dikemukakan oleh Wagner, 2010 (dalam Scott, 2015), di mana beliau menekankan bahwa siswa membutuhkan sedikitnya tujuh keterampilan yang dapat digunakan untuk mempertahankan kehidupan yang harus dipersiapkan untuk abad ke-21 sebagai berikut.
1. Keterampilan berpikir kritis dan kemampuan memecahkan masalah.
2. Kemampuan kolaborasi dan kepemimpinan.
3. Agility maupun kemampuan beradaptasi.
4. Inisiatif dan kewirausahaan. Keterampilan dalam berwirausaha sangat penting dimiliki oleh setiap siswa, sehingga nantinya tidak mengandalkan untuk menjadi pegawai pada instansi tertentu, melainkan dapat menciptakan peluang yang lebih baik melalui kegiatan wirausaha.
5. Komunikasi lisan dan tulisan yang efektif.
6. Mengakses dan menganalisis informasi.
7. Keingintahuan dan imajinasi.
Demikian artikel tentang pembelajaran abad 21. Semoga bisa bermanfaat untuk para pembacanya. Terimakasih sudah membaca artikel dari blog kami ini.
0 Response to "Pendidikan Abad ke-21"
Post a Comment